Jamill Azzaini | Banyak hal terjadi di dunia ini yang tidak sesuai dengan kaidah teori
dan pengalaman yang ada. Nyatanya mereka malah berhasil ketika
“melawan” teori yang ada. Dan sebaliknya, mereka justru gagal saat
mengikuti teori yang ada.
Satu contoh. Anda mengikuti training entrepreneur, kemudian Anda
bertanya kepada nara sumber, “Apa kunci utama bisnis kuliner?”
Kemungkinan besar salah satu jawaban sang nara sumber adalah lokasi,
lokasi dan lokasi. Karena, seperti disebutkan dalam buku bisnis,
pemilihan lokasi yang salah bisa membuat bisnis Anda bermasalah. Setuju?
Namun, ketika ke Jogjakarta beberapa hari lalu, saya melihat
kenyataan yang berbeda. Saya diajak makan bakmi Mbah Mo. Lokasinya? Saya
sudah lupa lokasi persisnya. Yang pasti, tempatnya bukan di jalur
utama, bahkan di kampung yang jauh dari keramaian kota dan kegiatan
wisata. Tempatnyapun sederhana, ruangan VIP-nya saja dari bambu bekas
kandang ayam.
Walaupun demikian pengunjung bakmi Mbah Mo mengalir terus tiada
henti. Sejak dibuka pukul 5 sore hingga tutup pukul 11 malam, pengunjung
datang silih berganti. Mereka berasal dari kalangan orang biasa hingga
pejabat tinggi. Gus Dur, Amien Rais, para artis ternama pernah makan
bakmi yang dimasak menggunakan arang ini. Saat menyantap bakmi Mbah Mo
malam itupun saya bertemu dengan banyak pengusaha dan pimpinan
perusahaan ternama yang sedang makan bersama para mitranya.
Keesokan harinya, saya diajak makan mangut lele di warung nasi Mbah
Geneng. Tempatnya? Saya juga lupa. Yang saya ingat ke arah Bantul.
Kendaraan roda empat tidak bisa parkir di depan warung. Para pengunjung
harus berjalan kurang lebih 100 meter dari tempat parkir.
Saat masuk ke warung nasi itu, saya tak akan melihat makanan tersaji.
Saya harus masuk ke dapur kemudian mengambil sendiri makanan yang
sedang di masak dengan menggunakan kayu. Rasanya? Mantap! Sangat pas
dengan lidah saya. Di rumah makan manapun saya jarang makan nambah. Di
warung mbah Geneng ini saya nambah hingga 3 kali. Di tempat ini, saya
merasa di rumah sendiri.
Sang Maha Pemberi Rezeki memang punya banyak cara untuk menurunkan
rezeki. Jangan terlalu terjebak dengan teori. Beraksilah, bertindaklah
sampai Anda menemukan teori Anda sendiri sehingga rezeki mengalir tiada
henti. Mari buktikan…
Salam SuksesMulia!
Penulis : Jamil Azzaini
Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Yusuf Mansur, Jamil Azzaini, Ippho Santosa. Jaya Setia Budhi, Inspirasi Bisnis yang lainya?
No comments:
Post a Comment