Jaya Setia Budhi | Hukum Semud
Memang benar pepatah lama “Ada gula, ada semut”, sesuatu yang ‘manis’ akan menarik orang untuk datang. Manis sendiri bisa diartikan uang, kelimpahan, keilmuan, sesuatu yang enak dan lain-lain. Dalam dunia bisnis, saya mengartikan “sesuatu yang menarik, akan mendatangkan orang”. Sesuatu yang ‘menarik’ di metaforakan sebagai ‘gula’ dan orang yang datang ‘mengerubuti’, diibaratkan sebagai ‘semut’. Dalam istilah marketing, tenant anchor yang dapat mendatangkan keramaian (traffic), sebagai gulanya. Nah, para pemilik gula ini biasanya mendapatkan fasilitas yang istimewa, seperti sewa gratis selama beberapa tahun atau kemudahan-kemudahan lainnya. Kenapa mereka bisa mendapat sewa gratis? Ya karena bisa mendatangkan keramaian tadi! Contohnya, para hypermarket yang terkenal seperti Carefour dan Hypermart. Biasanya mereka berada di bagian belakang, bawah, ujung dari suatu mal. Mengapa? Supaya para ‘semut’ yang akan mendatangi mereka, melewati lorong-lorong mal terlebih dahulu. Jika setiap lorong mal tersebut ramai dengan orang lewat, pasti gampang jualan kiosnya.
Memang benar pepatah lama “Ada gula, ada semut”, sesuatu yang ‘manis’ akan menarik orang untuk datang. Manis sendiri bisa diartikan uang, kelimpahan, keilmuan, sesuatu yang enak dan lain-lain. Dalam dunia bisnis, saya mengartikan “sesuatu yang menarik, akan mendatangkan orang”. Sesuatu yang ‘menarik’ di metaforakan sebagai ‘gula’ dan orang yang datang ‘mengerubuti’, diibaratkan sebagai ‘semut’. Dalam istilah marketing, tenant anchor yang dapat mendatangkan keramaian (traffic), sebagai gulanya. Nah, para pemilik gula ini biasanya mendapatkan fasilitas yang istimewa, seperti sewa gratis selama beberapa tahun atau kemudahan-kemudahan lainnya. Kenapa mereka bisa mendapat sewa gratis? Ya karena bisa mendatangkan keramaian tadi! Contohnya, para hypermarket yang terkenal seperti Carefour dan Hypermart. Biasanya mereka berada di bagian belakang, bawah, ujung dari suatu mal. Mengapa? Supaya para ‘semut’ yang akan mendatangi mereka, melewati lorong-lorong mal terlebih dahulu. Jika setiap lorong mal tersebut ramai dengan orang lewat, pasti gampang jualan kiosnya.
Coba bayangkan jika Anda berjualan di tempat yang lalat atau semutpun
tidak ada yang lewat. Meski murah tempatnya, seperti jualan di kuburan
bukan? Kalau siang hari bisa jualan kembang dan kemenyan. Bagaimana
kalau malam hari? Jualan bakso sama suster ngesot? Lain halnya
jika Anda menyewa suatu tempat yang sudah pasti banyak semutnya, pasti
gampang jualannya. Anda bisa berjualan coklat, roti, susu kental manis,
atau segala sesuatu yang disukai sang semut. Pertanyaannya, bagaimana
cara mendatangkan semut? Ya itu tadi, gulanya disebar dulu!
Apa saja yang bisa jadi gula?
Gula bukan berarti harus tenant besar seperti Carefour, bisa
juga kita sendiri yang menciptakan gulanya. Contohnya jika Anda membuka
usaha cuci mobil, bagaimana agar para semut datang? Anda bisa
mengundang mereka dengan ‘gula gratis’ (baca: cuci gratis). Nah, anehnya, semut dalam bisnis bisa dipancing. Sudah manusiawi, jika ada keramaian, pasti membuat orang lewat penasaran,”Apaan sih
itu?”. Dan anehnya juga, kebanyakan orang berasumsi bahwa ‘ramai’ itu
artinya ‘laris dan enak’. Bagaimana Anda memutuskan untuk makan di suatu
tempat? Selain dari referensi semut yang lain (semut get semut), dari tempat yang kelihatan banyak semut kan?
Jadi intinya, semutpun perlu pancingan. Gula bukanlah akhir dari
penjualan Anda. Gula hanyalah umpan untuk mendatangkan semut. Setelah
para semut datang, Anda bisa menawarkan menu-menu yang lainnya untuk
menambah pemasukkan. Boleh creambath gratis, tapi sambil menawarkan vitamin, hair tonic, potong rambut, refleksi kaki, manicure dan pedicure.
Soto boleh tidak untung, tapi perkedel, sate kerang, krupuk parunya
membuat untung. Persewaan lapangan futsal mungkin super murah, tapi sewa
kios di sekitarnya super mahal, belum lagi pemasukan dari iklan
disekitarnya
Jadi jangan heran jika ada kafe, salon sampai lapangan futsal yang
berani memasang tarif super murah dan tidak masuk akal, dengan tujuan
mendatangkan semut. Yang terpenting adalah mendatangkan traffic di tempat usaha, selanjutnya terserah Anda…
(sumber : http://jayayea.wordpress.com)
Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Yusuf Mansur, Jamil Azzaini, Ippho Santosa. Jaya Setia Budhi, Inspirasi Bisnis yang lainya?