Yusuf Mansur | REPUTASI RASULULLAH SAW (1)
Baginda Nabi kita Muhammad SAW dikenal sebagai seorang pemimpin yang sederhana dan suka membantu umatnya dengan tangannya sendiri secara langsung. Dari Ibnu Abid-Dunia pernah mengabarkan, Rasulullah adalah sosok pemimpin yang selalu membantu orang dengan tangannya sendiri. Beliau menambal bajunya pun dengan tangannya sendiri. Beliau bahkan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah.
Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. Katanya: “Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu.” (At-Targhib Wat-Tarhib, 5:148 dan 151)
Inilah Rasulullah Sang Pemimpin sungguhan yang semua perilakunya layak menjadi teladan. Beliau selalu menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri dan keluarganya. Pola hidupnya sederhana meskipun beliau bisa memilih hidup kaya bila beliau mau.
Maka tidak salah jika Beliau berwibawa bukan karena menggunakan kekuasaan, kekerasan atau kekayaan. Beliau tidak perlu ngasih makanan dan pakaian gratis kepada umat. Beliau berwibawa karena dicintai oleh umatnya. Sekali lagi dia dicintai selain karena akhlaknya yang mulia juga karena Beliau telah menjadikan agama sebagai asas dan worldview bagi setiap perilakunya.
Karena itulah, Will Durant dalam “The Story of Cifilization” ketika mengomentari keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mengatakan, “Dia berhasil lebih sempurna dari pembaharu manapun, belum pernah ada orang yang begitu berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya seperti Dia. Dia datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesin yang membakar angkasa sejak Delhi hingga Granada.”
Napoleon Bonaparte juga pernah menulis, “I prise god and have references for the holy prophet Muhammad and the holy Qur’an.” (saya menyembah Tuhan, tapi juga memuji Muhammad dan al-Qur’an).
Sementara Micheal Hart menulis, “A striking example of this my rangkin Muhammad higher than jesus, in large part because of my believe that Muhammad had a much greater personal influence on the formulation of the christian religion.” (sebuah contoh yang sangat tegas adalah urutan Muhammad lebih tinggi dari yesus, terutama disebabkan oleh pengaruhnya yang luar biasa pada perumusan agama yang dianut orang Islam melebihi perumusan Yesus terhadap agama Kristen).
Dari beberapa pernyataan di atas, setidaknya dapat diambil benang merah bahwa keberhasilan Nabi Muhammad sebagai pemimpin, baik spiritual maupun negara, tidak hanya membuat bangga para pengikutnya melainkan juga dapat menggetarkan jiwa dan memukau hati manusia seantero alam ( Bersambung )
Baginda Nabi kita Muhammad SAW dikenal sebagai seorang pemimpin yang sederhana dan suka membantu umatnya dengan tangannya sendiri secara langsung. Dari Ibnu Abid-Dunia pernah mengabarkan, Rasulullah adalah sosok pemimpin yang selalu membantu orang dengan tangannya sendiri. Beliau menambal bajunya pun dengan tangannya sendiri. Beliau bahkan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah.
Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. Katanya: “Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu.” (At-Targhib Wat-Tarhib, 5:148 dan 151)
Inilah Rasulullah Sang Pemimpin sungguhan yang semua perilakunya layak menjadi teladan. Beliau selalu menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri dan keluarganya. Pola hidupnya sederhana meskipun beliau bisa memilih hidup kaya bila beliau mau.
Maka tidak salah jika Beliau berwibawa bukan karena menggunakan kekuasaan, kekerasan atau kekayaan. Beliau tidak perlu ngasih makanan dan pakaian gratis kepada umat. Beliau berwibawa karena dicintai oleh umatnya. Sekali lagi dia dicintai selain karena akhlaknya yang mulia juga karena Beliau telah menjadikan agama sebagai asas dan worldview bagi setiap perilakunya.
Karena itulah, Will Durant dalam “The Story of Cifilization” ketika mengomentari keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mengatakan, “Dia berhasil lebih sempurna dari pembaharu manapun, belum pernah ada orang yang begitu berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya seperti Dia. Dia datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesin yang membakar angkasa sejak Delhi hingga Granada.”
Napoleon Bonaparte juga pernah menulis, “I prise god and have references for the holy prophet Muhammad and the holy Qur’an.” (saya menyembah Tuhan, tapi juga memuji Muhammad dan al-Qur’an).
Sementara Micheal Hart menulis, “A striking example of this my rangkin Muhammad higher than jesus, in large part because of my believe that Muhammad had a much greater personal influence on the formulation of the christian religion.” (sebuah contoh yang sangat tegas adalah urutan Muhammad lebih tinggi dari yesus, terutama disebabkan oleh pengaruhnya yang luar biasa pada perumusan agama yang dianut orang Islam melebihi perumusan Yesus terhadap agama Kristen).
Dari beberapa pernyataan di atas, setidaknya dapat diambil benang merah bahwa keberhasilan Nabi Muhammad sebagai pemimpin, baik spiritual maupun negara, tidak hanya membuat bangga para pengikutnya melainkan juga dapat menggetarkan jiwa dan memukau hati manusia seantero alam ( Bersambung )
Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Yusuf Mansur, Jamil Azzaini, Ippho Santosa. Jaya Setia Budhi, Inspirasi Bisnis yang lainya?